Jumat, 28 Maret 2008

kisah teladan

Hasan Basri berkata: "Barang siapa mencela dirinya di hadapan orang maka sebenarnya ia telah memuji diri dan yang demikian adalah bagian dan tanda riya'."

Ibrahim bin Adham berkata: "Jangan menanyakan saudaramu tentang puasanya. Sebab jika ia menjawab "saya puasa", jiwanya senang dengan itu dan jika menjawab, 'saya tidak puasa jiwanva sedih dan keduanya bagian dari tanda riya'. Yang demikian merupakan pembeberan rahasia bagi yang ditanya dan mencari aib riya’ dari yang bertanya."

Ibrahim bin Adham berkata: "Allah tidak mensucikan orang yang senang kebaikannya diingat orang dan tidak pula Allah memberi keselamatan kepadanya."
Ikrimah berkata : "Banyakkanlah niat yang baik, sebab riya' tidak masuk ke dalam niat."

Amirul Mu'minin Sayyidina Ali (ra) berkata: "Orang yang suka pamer mempunyai tiga tanda, yaitu malas bilamana sendirian, sholat nafilah dengan duduk, giat bilamana bersama orang-orang, dan menambah amal bilamana mendapat pujian dan mengurangi bilamana mendapat celaan."

Sufyan ats-Tsauri berkata: "Semua amal perbuatan yang aku tampakkan maka tidak aku anggap sama sekali karena kelemahan orang sepertiku berbuat ikhlas bilamana dilihat orang."

ke kantor ayah

Seminggu yang lalu Haiqa ke kantor ayah di bilangan Senayan City. Meski terlihat lelah dia tetap semangat melihat lihat kawasan senayan dari lantai 9 dan 18.

Haiqa tampak betah berkeliling di ruang kantor, karena pemandangan dari atas terlihat jelas dari ketinggian.

Sayangnya sesampainya dirumah Haiqa sakit lagi, hiks... hiks... panas dalam. :(

Kamis, 20 Maret 2008

jika anak dibesarkan dengan ...


Jika Anak dibesarkan dengan Celaan
Maka ia belajar Memaki

Jika Anak dibesarkan dengan Permusuhan
Maka ia belajar Berkelahi

Jika Anak dibesarkan dengan Cemoohan
Maka ia belajar Rendah Diri

Jika Anak dibesarkan dengan Penghinaan
Maka ia belajar Menyesali Diri

Jika Anak dibesarkan dengan Toleransi
Maka ia belajar Menahan Diri

Jika Anak dibesarkan dengan Dorongan
Maka ia belajar Percaya Diri

Jika Anak dibesarkan dengan Pujian
Maka ia belajar Menghargai

Jika Anak dibesarkan dengan Rasa Aman
Maka ia belajar Menaruh Kepercayaan

Jika Anak dibesarkan dengan Dukungan
Maka ia belajar Menyenangi Dirinya

Jika Anak dibesarkan dengan Sebaik-baik Perlakuan
Maka ia belajar Keadilan

Jika Anak dibesarkan dengan Kasih Sayang & Persahabatan
Maka ia belajar Menemukan Cinta dalam Kehidupan.

Rabu, 19 Maret 2008

Senin, 10 Maret 2008

talaga warna (cerita rakyat jawa barat)

Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Negeri itu dipimpin oleh seorang raja. Prabu, begitulah orang memanggilnya. Ia adalah raja yang baik dan bijaksana. Tak heran, kalau negeri itu makmur dan tenteram. Tak ada penduduk yang lapar di negeri itu.

Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki anak. Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasehat Prabu menyarankan, agar mereka mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidak setuju. "Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat," sahut mereka.

Anak itu tumbuh menjadi orang dewasa yang tinggi besar. Karena itu ia dipanggil dengan nama Kebo Iwa, yang artinya paman kerbau.

Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya.. Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keinginan mereka terkabul. Ratu pun mulai hamil. Seluruh rakyat di kerajaan itu senang sekali. Mereka membanjiri istana dengan hadiah.

Sembilan bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putri. Penduduk negeri pun kembali mengirimi putri kecil itu aneka hadiah. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang lucu. Belasan tahun kemudian, ia sudah menjadi remaja yang cantik.

Kebo Iwa memang serba besar. Jangkauan kakinya sangat lebar, sehingga ia dapat bepergian dengan cepat. Kalau ia ingin minum, Kebo Iwa tinggal menusukkan telunjuknya ke tanah. Sehingga terjadilah sumur kecil yang mengeluarkan air.

Prabu dan Ratu sangat menyayangi putrinya. Mereka memberi putrinya apa pun yang dia inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang manja. Kalau keinginannya tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkan sering berkata kasar. Walaupun begitu, orangtua dan rakyat di kerajaan itu mencintainya.

Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri. Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk di negeri itu pergi ke istana. Mereka membawa aneka hadiah yang sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak itu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa menggunakannya untuk kepentingan rakyat.

Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Ia membawanya ke ahli perhiasan. "Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku," kata Prabu. "Dengan senang hati, Yang Mulia," sahut ahli perhiasan. Ia lalu bekerja d sebaik mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin menciptakan kalung yang paling indah di dunia, karena ia sangat menyayangi Putri.

Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana. Ketika Prabu dan Ratu datang, orang menyambutnya dengan gembira. Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang. Semua orang mengagumi kecantikannya.

Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya. "Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini pemberian orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu. Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmu tumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak," kata Prabu.

Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. "Aku tak mau memakainya. Kalung ini jelek!" seru Putri. Kemudian ia melempar kalung itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar di lantai.

Itu sungguh mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri akan berbuat seperti itu. Tak seorang pun bicara. Suasana hening. Tiba-tiba terdengar tangisan Ratu. Tangisannya diikuti oleh semua orang.

Tiba-tiba muncul mata air dari halaman istana. Mula-mula membentuk kolam kecil. Lalu istana mulai banjir. Istana pun dipenuhi air bagai danau. Lalu danau itu makin besar dan menenggelamkan istana.

Sekarang, danau itu disebut Talaga Warna. Danau itu berada di daerah puncak. Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga.

timun mas (cerita rakyat jawa tengah)

Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja dikaruniai seorang anak pun.

Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.

"Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan," kata Raksasa. "Terima kasih, Raksasa," kata suami istri itu. "Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku," sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju.

Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.

Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.

diterima

Akhirnya pengumuman tanggal 10 ini menyatakan bahwa Haiqa diterima di TKIT At Taufiq. Dari penyaringan gelombang pertama 6 orang yang di terima 3 orang termasuk Haiqa. Dengan nilai observasi istimewa.

Sekarang siap-siap untuk sekolah deh...

Jumat, 07 Maret 2008

menjenguk saudara sakit

Haiqa begitu antusias saat diajak menjenguk saudara yang sakit. Egi adalah saudara sepupu, dia masih sekolah dasar. Saat dokter memvonis dia harus dirawat di ruang ICU. Sudah empat hari Egi koma di rumah sakit. Hari sebelumnya dokter sudah pasrah agar pihak keluarga berdoa dan ikhlas.

Yaa... saudara ku itu terjangkit radang otak. Sempat hari sebelumnya saudara kirim SMS agar berdoa untuk Egi. Lantaran pembuluh darah di otak sudah pecah.

Yaa... Haiqa sempat bertanya ini itu saat melihat Egi terbaring diruang ICU. Haiqa hanya bisa melihat dari luar kaca. Itu kenapa kakanya di oksigen? oksigen itu buat apa? kalau ngga memakai oksigen bisa meninggal yaa yah...?

Ada ada saja pertanyaan Haiqa ini. Tapi yang lebih penting doakan agar A' Egi lekas sembuh

begini kalau lagi sariawan

Kamis, 06 Maret 2008

^_^

teman haiqa

burung hantu atau owl


Burung hantu atau Owl adalah sejenis burung malam. Foto ini didapat sewaktu Haiqa berkunjung ke museum Zoologi Bogor. Burung ini tidak hidup loh, melainkan diair keraskan agar awet kemudian di pajang di lemari kaca. Museum Zoologi Bogor termasuk museum terlengkap se Asia Tenggara. Banyak didalamnya bisa di jumpai jenis jenis mamalia hingga serangga kecilpun ada disana.

Haiqa tertarik dengan burung Owl ini karena tiap malam ayah dan mama selalu bercerita tentang burung hantu. Dalam cerita itu burung hantu selalu menjaga suatu tempat dan jika ada yang datang ia membunyikan suaranya..KUk...kuk...kuk..... konon itu adalah suara sebagai pertanda ada mahluk lain yang mendekat.

Diumur Haiqa yang empat tahun ini, sebelum bobo selalu ada saja cerita burung hantu ini. Hampir disetiap cerita cerita ayah selalu ada siburung hantu ini... kuk...kuk..kuk

with my friend syafa

Syafa adalah teman Haiqa sewaktu sekolah di Taman Batita. Foto ini diambil oleh ayah. Haiqa bisa bergaya juga yaa...

Senin, 03 Maret 2008

observasi tk

Kemarin selama tiga hari haiqa melaksanakan observasi untuk taman kanak-kanak. Banyak yang didapat dalam acara observasi itu. Selain teman-teman juga ada ilmu baru yang didapat. Hari pertama observasi haiqa tidak seperti anak anak lainnya yang hanya diam dan duduk tenang. Haiqa berjalan-jalan kesana kemari sambil sesekali naik keatas meja yang berada di ruang kelas.
Kemudian melompat... hap...

Haiqa memang anak yang tidak bisa diam tenang, haiqa selalu aktif setiap langkah dan tingkah lakunya selalu aktratif. Pernah suatu hari mama dan ayah menitipkan pesan pada guru jika Haiqa agak aktiv jadi mohon bantuannya dalam mendidik. Terkadang lost kontrol tapi selalu yang positif. Dikarenakan rasa keingintahuannya yang begitu besar pada hal hal baru.

Tiga hari masa observasi sangat melelahkan. Tinggal menunggu hasil, Apakah Haiqa bisa di terima sebagai murid di TK At Taufik? Kita lihat saja nanti tanggal 10 Maret 2008